Sel merupakan unit terkecil kehidupan. Sehingga dapat diartikan sebagai suatu kesatuan yang membentuk kehidupan. Berdasarkan sel penyusunnya makhluk hidup dibagi menjadi 2, Multiseluler dan uni seluler. Manusia merupakan multiseluler karena sel penyusunnya sangat banyak dan sangat komplek.

Secara umum struktur sel hewan dan tumbuhan sangatlah berbeda
perbedaan ini terletak pada organ penyusunnya. Setiap jenis sel baik sel hewan maupun tumbuhan memiliki karakteristik yang dapat dengan dengan mudah kita ketahui, secara morfologis ataupun anatomis perbedaan mendasar sel tersebut terletak pada ada tidaknya jaringan epitelnya, pada sel tumbuhan terdapat selulosa yang memiliki karakter yang sangat kaku dan keras. Sedangkan pada sel hewan maupun manusia tidak memiliknya sehingga bersifat lembek dan lentur. Selain itu bentuk sel pada sel tumbuhan memiliki bentuk persgi enam yang rapat, seperti pada gambar di samping, kita dapat melihat betapa rapatnya susunan selnya.

Kedua kita dapat membedakannya dalam segi fisiologis, secara fisiologis perbedaan mendasarnya terdapat pada fungsi yang dikhususkan untuk tiap - tiap sel. Untuk dapat lebih memahami perbedaan tersebut Anda bisa mendownloadnya dalam bentuk dokumen (Doc)
di siini.

Semoga saja bermanfaat dan dapat menjadikan tambahan ilmu buat kita semua.

Gie

Pernahkah Anda mendengar nama Su Fu Yi atau yang lebih dikenal dengan sebutan Soe Hok Gie? Merupakan seorang mahasiswa yang berani menentang kekuasaan Soekarno. Soe Hok Gie sendiri adalah salah seorang aktivis Indonesia sekaligus mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Indonesia Jurusan Sejarah tahun 1962–1969.

Ada sebuah kata bijak dan juga merupakan prinsip hidup yang layak kita cerna yakni

"Lebih baik terasingkan daripada harus menyerah pada Kemunafikan."

Sebagai seorang sastrawan ia juga membuat sebuah puisi yang berjudul "Sebuah Tanya"
berikut puisi tersebut:

“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mandalawangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”
(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
hal kecuali dalam cinta?”


(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)
“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”

Gie merupakan seorang pecinta alam, ia merupakan pencetus pertama berdirinya pecinta alam UI. Kegiatan utamanya adalah melakukan pendakian di berbagai gunung di Indonesia. Dan yang pada akhirnya mengantarkan ia dan 7 rekannya (Anton Wiyana, A. Rahman, Freddy Lasut, Idhan Lubis, Herman Lantang, Rudy Badil, Aristides Katoppo). ke puncak abadi para dewa yaitu puncak Gunung Semeru (Mahameru) pada tahun 1969. Pada pendakian inilah Gie meninggal dunia, tepat tiga hari sebelum tanggal kelahirannya. Ia meninggal pada umur yang relatif muda sekitar 26 tahun.



Ia juga merupakan seorang laki - laki yang gemar menuliskan perjalanan hidupnya dalam sebuah catatn hidup (Diary). Catatn perjalanan hidupnya itu kemudian dicetak dan diterbitkan dengan judul "Catatan Seorang Demonstran". (1983). Catatan itulah yang menginspirasi Mira Lesmana (Produser) dan Riri Reza (Sutradara) untuk membuat filmnya yang sekarang dikenal dengan judul Gie, yang diperankan oleh Nikolas Saputra.

Semasa hidupnya sebagai seorang aktivis ia berani melontarkan pendapat - pendapatnya yang ditujukan kepada pemerintahan, yang mana hal itu dapat membahayakan kehidupan dan nyawanya sendiri. Suatu ketika ia pernah berbaring di depan para pasukan pengaman presiden Soekarno dengan tujuan untuk berhenti.

NB: Dari berbagai Sumber.